Kali ini miss ingin
menceritakan kisah pejalanan cinta dmana menceritakan tentang kekuatan cinta
yang di uji terus menerus dengan berbagai masalah, ntah sampai dimana cinta ini
akan berujung, hanya waktu yang bisa menjawabnya, di simak yah tweeps :*
Waktu menunjukkan pukul 01.17
WIB, di sebuah kamar terjadi perselisihan 2 insan melalui percakapan di
telpon..
“Sampai kapan kita trus begini
tra, aku udah gak sanggup, ini terlalu berat untuk aku jalani..” keluh byan
kali ini.
“Kamu harus sabar bi, gak lama
lagi semua ini pasti akan berakhir, percayalah, kamu masi mau nunggu akukan?” sang
pria berusaha menenangkan
“Sudah terlalu lama aku
menunggu tra, sakit rasanya harus seperti ini, aku tak rela melihat kamu
dimiliki orang lain, harusnya aku yang ada disamping kamu, bukan dy” byan mulai
terisak-isak.
“Kamu percaya sama akukan, aku
juga tak ingin seperti ini, aku juga gak mau kamu sakit terlalu dalam, dan
bukan kamu saja yg sakit disini bi, aku juga, lebih sakit bagiku untuk
membohongi perasaan ini, please bi, bersabarlah” emosi adtra mulai meledak.
“Kenapa harus seperti ini tra,
kita saling mencintai, cinta kita begitu kuat, namun mengapa hubungan kita
menjadi rumit begini?” air mata byan kali ini bener2 tumpah.
“Ini semua akan berakhir bi,
kamu harus sabar, tersiksa juga aku seperti ini, lelah.. namun saat inilah
cinta kita di uji” adtra mencoba membujuk byan, ingin sekali rasanya saat itu
dy memeluk wanita ini, wanita yang selama hampir 2th ini mengisi hari-harinya.
Adtra dan byan adalah sepasang
kekasih yang sudah menjalani hubungan selama hampir 2th lamanya, mereka kini
dihadapkan pada hubungan yang rumit dimana adtra terjebak dalam sandiwara cinta
yang begitu menyulitkannya, dan kali ini byan ikut terseret didalamnya. Mereka sempat
mengalami putus hubungan 2bln yg lalu, salah paham, kecemburuan dan status
sosial membuat mereka mengakhiri hubungan ini. Sakit sekali rasanya saat itu,
mereka mencoba untuk saling melupakan disaat cinta yg mereka rasakan begitu
kuat. Berkali-kali adtra mencoba melupakan byan, namun semua itu percuma, dy
mencoba tuk menjalin hubungan baru, dan semuanya sia-sia, tetap byan yg dy
inginkan dan yg mampu membuatnya nyaman. Begitu jg dg byan, dy sakit hati,
kecewa, marah dan menyayangkan semua ini terjadi, dy benci dengan keputusan
adtra saat itu yg lebih percaya pada orang lain yg baru dikenalnya drpd
dirinyaa yg selama 2th ini menemani hari-harinya. Byan dituduh selingkuh dg
seorang pria, padahal itu terjadi saat mereka putus, dan byan hanya pergi
sebentar bersama pria yg tak lebih d anggap adek sama byan. Dan saat adtra tau
semuanya akhirnya adtra sadar klo semua ini salah paham.
Tragedi ini terjadi disaat
2minggu mereka putus, byan nekat pergi liburan bersama sepupu n adek2nya,
termasuk pria yg kemarin dituduh menghancurkan hubungannya, dan adtra tak mampu
terima hal itu, adtra marah besar, dy kecewa dengan keputusan byan, padahal
byan hanya ingin menenangkan dirinya sejenak dr sakit hatinya dan setelah itu
memaafkan adtra dan melupakan semua yg terjadi. Namun nasib berkata lain,
disaat byan pulang liburan dy harus menerima kenyataan bahwa adtra sudah
memiliki pengganti dirinya. Hatinya remuk, serasa ribuan tusukan pisau
menusuk-nusuk hatinya, periiiiiihh. Dy gak nyangka secepat itu adtra
melupakannya, disaat dy justru ingin menerima adtra kembali dan memulai
semuanya untuk kembali menjadi indah.
Saat itu byan hanya mampu
pasrah pada keadaan, dy juga tak ingin menyalahkan adtra, mungkin sudah
jalannya begini, byan sempat mengucapkan selamat dan doa kepada adtra semoga
pengganti dirinya jauh lebih baik dan menjadi yg terbaik untuk adtra, tumpah
sudah air mata byan saat itu, hancur dan sia-sia semua ini. Dy tak ingin
mengenal dan ada dikehidupan adtra lagi. Hari-hari byan dihibur dengan adek,
teman dan sepupu2nya, dy tak mampu menceritakan semua ini epada mereka, dy tak
mampu, dy simpan semua ini sendiri, dy tak ingin adtra di cap jelek oleh
orang-oang terdekatnya, dan sejujurnya saja jauh dilubuk hatinya dy masih
mengharapkan adtra.
Byan kali ini mengambil masa
langkau dicampusnya, dy belum siap bertemu adtra, dan selain itu materi
perkuliahannya juga sudah habis untuk semester ini, tinggal seminar2 yang belum
bisa dy ambil karna ketinggalan 1 matkul metopel yg adanya Semester Pendek depan.
Hari ini byan mengurus surat cuti, dy pergi kecampus dg setengah hati, dy tak
ingin bertemu dengan adtra, dy belum sanggup menerima kenyataan bahwa adtra
bukan miliknya lagi. Byan di anterin dg dedek sepupunya, sesampai dikampus byan
di sambut ramah dg temen2nya yg sudah lama tak bertemu dirinya, memang sudah
3bln lebih byan gak kecampus ini, byan hati-hati dalam melangkah, dy tak ingin
berjumpa dg adtra.
Selesai mengurus semuanya byan
menghela napas lega, dy berjalan melalui gerbang keluar kampus, tiba-tiba
penjaga kampus mengatakan, “adtra mau turun kebawah tu nyariin kmu” what ??
byan berlari secepatny menuju mobil dedek. Sesampai dimobil dy langsung
menyuruh dedek untuk melaju, dedek yg kebingungan langsung melarikan diri. Byan
menghela napas lega, selamat gue hari ini. Namun hatinya berkecamuk ribuan
rasa, jujur saja dy rindu akan sosok adrta, dan byan mulai termenung.
Saat byan termenung tiba-tiba
pnselnya berbunyi, 1sms masuk.
“Sombong
banget sih, gak mau yah ketemu aku? tau deh yang udah punya pacar baru”
Adtra, Adtraaaa ?? Huwaaaaa
adtra sms dy, kata-katanya masih sama
seperti yg dulu, cemburunya, byan tau banget arti dari kata-kata adtra,
rinduuuuuuu, ckckck.
Beberapa saat kemudian
terdengar bunyi dering handphone nya, Adtra menelponnya, byan langsung
uring-uringan saat itu juga, aduuuuhh gimana nih? Angkat gak yah ? duuuuuuhhhh
bingung asli, sampai nada itu berakhir, byan mulai lega. Mungkin belum saatnya
untuk komunikasi lagi. Padahal jujur byan rindu. Namun beberapa menit kemudian
handphonenya kembali berbunyi, byan mencoba tuk tenang walau ingin rasanya dy
mengangkat telpon itu, sampai akhirnya dering yg ketiga kalinya byan tak
sanggup lagi, dy akhirnya mengangkat telpon itu,
“Hallo...” jawab byan
“Sombong banget sih sampai gak
mau ketemu aku, angkat telpon juga gak mau, tau banget deh lagi sama pacar
barunya” terdengar suara adtra disana.
“Hhmm, ya gmna yah, belum siap
aja ketemu kamu” jawab byan salting.
“Loh kok gitu, gpplah kali
kita ketemu, gak rindu sama aku?” kata adtra dengan blak-blakan. Ini nih yg
buat byan mati kartu, adtra selalu penuh dengan kejutan. Hwaaa gmna nih?? Byan
mulai bingung mo jawab apa.
“Ntar cew kamu marah lagi, aku
jg gak enak sama pacar aku, eehh udah dulu yah, aku lg djalan sama cow aku!”
byan langsung menutup telpon, dy langsung teriak2 sampai dedek kebingungan.
AAAArrrrggggghhhh sumpah byan gak tau harus gimana??!! Dering handphone kembali
berbunyi, namun kali ini byan mengacuhkannya dan memasukkan handphonenya ke
dalam tas. Cuma lelaki ini yang mampu memberikannya perasaan seperti ini,
ucapnya dalam hati.
B E R S A M B U N G Tweeps :*
Sejak saat itu hubungan kami
mulai membaik, setiap malam adtra menghubungiku, kadang kami bercerita tentang
banyak hal, menceritakan tentang kegiatan kami sekarang semenjak kami berpisah,
dan hal yang paling mengejutkan buatku, ternyata apa yg aku pikiran selama ini
tak seperti yang aku bayangkan, hubungannya dengan wanita itu tak semulus yang
aku kira, dan dy masih jauh mengharapkanku untuk kembali, dy memintaku untuk
menunggunya.
Aku dilema saat itu, apa benar
dy masih mencintaiku dan mengharapkan ku? Apa benar semua cerita itu? Benarkah
masih hanya aku yg ada dihatinya? Aku bimbang, jujur saja aku senang dy
kembali, karna aku juga sampai saat ini masih sering merindukannya, jauh
dilubuk hatiku masih mengharapkannya.
Aku
hanya tak ingin terluka lagi, tak ingin berharap lebih sehingga harus merasakan
kecewa lagi, dan aku tak ingin hanya diberi harapan palsu sesaat menjelang sepenuhnya
dy melupakanku, semoga itu tak terjadi. Hope....
Malam ini kami telponan setelah
dy telponan dengan wanita itu, dy bilang sangat merindukan saat-saat seperti
ini, bercanda-canda, dy rindu saat aku memanggilnya YANKCUU (sayangnya aku) :* panggilan kesayanganku untuknya. Kami
saling bernostalgia, dan kali ini adtra tak henti-hentinya bercerita,
diceritanya terselip harapan dy ingin menikah denganku, dy mengatakan
harapannya besar kepadaku, dy capek berkelana kesana kemari, namun tak jua bisa
menemukan penggantiku, senangny aku saat dy mengatakan itu, adtracuu sudah
pintar gombal sekarang, walaupun jujur saja aku ingin hal itu benar-benar
impiannya dan menjadi kenyataan, mhihihi.. :p
Adtra juga jujur mengatakan
kekesalannya melihatku pergi berliburan kemarin dan meninggalkan dy, katanya sakit
kali rasanya, aku mulai merasa bersalah, aku mengatakan bahwa aku hanya ingin
menenangkan diri sejenak, dy malah menyalahkanku yg tak mengajaknya untuk ikut,
beuuuhh. Aku mengatakan bahwa aku pengen sekali liburan, sudah setahun kami gak
pergi liburan, adtra selalu tak bisa, dan juga adtra bukanlah seseorang yang
suka berlibur jika tidak ada manfaatnya. Saat aku mengatakan hal itu dy
langsung mengagetkanku, dengan spontan dy mengajakku liburan dan kali ini
benar-benar liburan panjang ditempat yg jauh, aaaaaa senangnya hatiku, dy ingin
membahagiakanku katanya, dy tak ingin buat aku sedih lagi, dan malam itu untuk
kesekian kalinya aku jatuh cinta lagi kepada pangeranku ini.
Kami mengakhiri telpon dengan
penuh kemesraan, adtra selalu memintaku untuk mengucapkan selamat tidur dan
kata-kata indah yang selalu aku berikan dulu, katanya dengan begitu dy bisa
langsung terlelap tidur dg nyenyak, dan tak lupan untuk memberi kecupan sayang
pada dirinya.
“Met
bobok yah yankcuu, have a nice dream, aku tunggu yah kamu di gerbang mimpi,
kita janjian disana, love you yankcuu... Muuuuuuuaaaaaaaaccchhh..... :*”
Satnite ini aku ingin
bersamanya, apakah bisa? Sementara dy sekarang menjadi milik orang lain, malam ini
kembali kami telponan, dan disela-sela pembicaraan, telponnya berdering terus,
panggilan dari wanitanya, hatiku sedih, namun dy mengacuhkan wanita itu, dy
ingin malam ini bernostalgia denganku, dy bahkan memberikan alasan dy bosan
harus mendengarkan wanita itu berbicara hal yg sama sekali tidak ingin dy
dengar, dibalik kekecewaanku tersimpan rasa bangga bahwa masih menjadikan aku
prioritas utama untuknya.
Adtra akan mengusahakan agar
satnite ini bisa bersamaku, dy mulai menyusun strategi untuk mengatur waktu
untuk bisa bersamaku, siang ini dy menemani wanita itu dan malam nanti adalah
waktunya denganku. Dan aku yakin adtra tak akan mengecewakanku. Aku ingin
bersamanya malam ini.
Pukul 19.00 adtra masih belum
mengabariku, apa dy masih bersama wanita itu? Aku mulai merasakan kekecewaan
dalam hatiku, aku ingin sekali menghubunginya, namun hatiku menolak, aku tak
ingin menghancurkan hubungan mereka sebelum tiba waktunya. Padahal jujur saja dari
pukul 6 tadi aku telah siap2 dan berdandan menantikan kabar darinya.
Tiga puluh menit kemudian
adtra menelponku, aku leganya minta ampun, dy mengatakan bahwa dy baru saja
pulang dan akan segera kerumahku, betapa senangnya aku mendengar kabar itu,
adtra menepati jnjinya, dan aku segera mempersiapkan diriku bertemu dengannya untuk
yg pertama kali pasca kami putus.
Kini aku bisa memeluknya
kembali, menjadi ratu jalanan saat dy memboncengku dengan MoGe nya, aku rindu
saat-saat bersamanya seperti ini, aku memeluknya erat seakan tidak ingin ku
lepaskan. Dan adtra begitu mempesona hari itu, yah adtraku telah kembali.
Malam itu kami habiskan untuk
bersama, walaupun tempat yang kami tuju terbatas karna menimbang hubungannya
dengan wanita tu, namun hal itu tetap membuatku senang bukan kepayang, adtra
masih menjadi milikku, dan malamnya kami habiskan waktu dengan telponan sampai
matahari mulai bersinar, membicarakan harapan2 kami kedepannya, impian2
terdahulu dan semua kenangan2 indah kami terdahulu yang akan kami ulang kembali kedepannya.
Keseharianku kini menjadi
begitu indah dengan kehadirannya, walaupun keadaannya harus seperti ini, aku
cukup bahagia, adtra jujur smuanya padaku, kadang ada kecemburuan dalam hatiku
saat dia jujur bahwa dy harus bersamanya dan melayani manjanya wanita itu,
namun aku mencoba bersabar dengan semua ini, tak ada artinya bagiku semua itu asal
dy selalu bersamaku, dan aku yakin dy mencintaiku, hanya aku.
Aku menjalani hari-hariku
dengan sepupu dan teman-temanku, teman-temanku selalu mengabariku sejak aku
memegang gelar jomblo, mereka balas dendam saat ini karna jujur saja selama
pacaran waktuku hanya kuhabiskan bersama pacarku, fokus pada masa depan dan
impian kami, dan aku yakin kalian juga pasti mengalaminya, and well saat inilah
aku bisa menghabiskan waktuku bersama mereka, setiap hari ada saja teman-teman
lamaku mengajakku jalan-jalan, berkangen-kangenan, sungguh aku menikmati
hidupku sekarang, karna memang adtra belum bisa sepenuhnya untukku, aku
mengalah dan mencoba menikmatinya...
Adtra setiap saat mengabariku,
menelponku, menyempatkan dirinya untuk mengajakku pergi sarapan pagi, bahkan dy
meminta izin kepadaku saat dy harus menemani wanitanya, dan dengan berat hati
aku mengizinkannya, adtra begitu manis akhir-akhir ni, dy begitu romantis,
mungkin rasa kehilangan telah merubahnya menjadi lebih mencintaiku.
Hari ini anniversary kami yang
ke 23bulan, pagi-pagi adtra kerumah dan mengagetkan aku dengan 2 bingkisan
coklat pemberiannya yang merupakan hadiah anniversary kali ini, so sweet
banget. Aku tak menyangka adtra berubah seperti ini, banyak hal-hal yang tak
terduga yang dilakukannya. Dan aku pun tak mampu lari darinya lagi walaupun
terkadang cobaan cinta lain datang menghampiriku.
Dan tragedi itu terjadi lagi
pada hubungan kami yang seperti ini...
B E R S A M B U N G
Tweeps :*
Sudah 2minggu lamanya aku
menjalani hubungan seperti ini sama adtra, dimana setiap ada kesempatan untuk
bertemu kami bertemu. Sore ini kami berjanji akan bertemu, adtra memintaku utuk
menunggu kabar darinya. Siangnya adtra menelponku, namun tak terangkat olehku
karna aku ketiduran, 30 menit kemudian aku menelponnya dan saat panggilan masuk
terdengar sambungan langsung terputus, aku mengulangnya kembali dan terdengar
bahwa nomor sedang sibuk, aku mencoba menghubungi nomornya satu lagi dan tiba2
yang mengangkat suara cewek, yah suara wanita itu, jujur saja aku kecewa saat
itu, dy sudah di culik oleh wanita itu, saat wanita itu berbicara terdengar
suara adtra menyela “aku gak tau siapa yg menelpon tu yank, angkatlah” aku
mengerti kode yg diberikannya padaku untuk aku tak berbicara.
Sebagai wanita kalian pasti
tau bagaimana perasaanku saat itu, aku dikalahkan kali ini oleh wanita itu,
sungguh perih, aku mencoba untuk mengerti, namun keisenganku muncul, aku
menelpon berulang2 kali, dan berulang kali juga mereka mengangkat telponku,
geram sekali rasanya saat itu, aku ingin adtra segera berpisah dengan wanita
itu dan bertemu denganku, sampai aku lelah menghubungi dan mereka juga
mengabaikan telpon dariku.
Aku termenung saat itu,kesal
pada keadaan ini, ingin rasanya aku lari dari semua ini, namun aku tau aku
takkan sanggup. Beberapa saat kemudian adtra menelponku, dy mengatakan dengan
candaannya “Nakal kamu yah, sengaja buat aku panik” aku tertawa saat itu, puas
rasanya ngerjain mereka, yah aku cemburu! Kemudian dy bertanya “Mengapa tadi
tidak mengangkat telponnya, sampai akhirnya dy malah diculik oleh wanita itu”
aku mengatakan aku tertidur dan kita kan janjiannya sore, mengapa dalam waktu
30menit dy malah sudah bersama wanita itu. Adtra memberikan alasan
bla..bla..bla.. dy mengatakan terpaksa menemani wanita itu. Aku kembali kesal
saat itu juga, aku katakan kenapa dy tega mengingkari janjinya, ini semua
menyakitiku, apa aku juga dipermainkan olehnya?.
Adtra mencoba menenangkanku,
dy memintaku untuk mengerti dan bersabar. aku mencoba untuk tenang, aku tak
ingin semua ini hancur, aku hanya ingin bertemu. Adtra sekarang berada di mall,
dy sedang memperbaiki Hpnya, dan wanita itu sedang pergi membeli sesuatu. Adtra
katakan bahwa setelah ini dy akan menemuiku, secepatnya.
Terdengar nada handphone adtra
satu lagi berbunyi, dy menyuruhku menunggu sebentar, wanita itu menelponnya,
aku mengiyakan dan menguping pembicaraan mereka.
“iya sabarlh yank, ini belum
selesai lagi, sendiri kok tenang ajalah, iya gak akan macam2”
Aku cemburu
sekali mendengarnya, pacarku bermanis-manis dan harus melayani manjanya wanita
lain, aku menghela napas panjang dan mencoba mengerti, percuma aku marah, karna
hanya memperburuk keadaan, aku menguping kembali.
“Iya tunggu yah, bentar lagi
aku ksna.. iya yank daaaahh, MUAAACH.....!!!”
adtra kemudian menutup telpon.
WHAT !! apa yg barusan aku
dengar? MUAAACCHH ?? pacarku bersayang-sayangan dengan wanita lain, wanita yg
dy bilang tidak dicintainya! Okey kali ini kesabaranku habis, emosiku memuncak.
Dan saat adtra menyahut di handphone aku langsung mencak-mencak kesetanan. Aku
tak peduli lagi, hatiku perih sekali.
“Mantap sekali muaach-muaach
seperti itu! Aku pikir kamu takkan sejauh ini, kamu bilang kamu gak sayang sama
dy, tapi nyatanya apa yg aku dengar berbeda!!” emosiku beraksi.
“Ya Allah yank janganlah kayak
gitu, yah aku harus gimana lagi, dy yang seperti itu, kmu janganlh marah-marah seperti
ini yank” adtra mulai panik.
“Aku kurang sabar apa yah tra,
aku sabar kamu jalan sama dy, sabar liat kamu telponan sama dy, sabar liat dy
bisa manja2an sama kamu, sekarang ada lagi yg harus buat aku sabar, aku gak
kuat kayak gini trus tra!” Kekesalanku memuncak.
Aku mematikan telpon, aku tau
tak seharusnya aku seperti ini, kemarin aku bisa sabar, kenapa sekarang harus
putus asa seperti ini. Dilema menghampiriku, adtra menelponku beberapa kali.
Dan aku mengacuhkannya, aku geram! Gak rela anget pacarku mesra-mesraan dengan
wanita lain selain aku!
Aku mengotak atik BB ku,
otakku blank, aku cek semua chat diBBMku, banyak chat dari lelaki yg terkadang
menggoda n merayuku, mereka rata-rata mengajak aku bertemu, jalan-jalan, bahkan
mengatakan cinta padaku, BBM terakhir ada dr seorang teman yg telah aku kenal
setahun yg lalu, dy seringkali mengajakku dinner dan dengan beribu alasan aku
menolaknya. Aku belum mau membuka hatiku pada pria lain. Tersentak dalam hatiku
untuk membuka twitter wanita itu, rasa penasaranku muncul untuk melihat TL
wanita itu, dan FAAAAAAAAKKK !!!
Aku melihat wanita itu share
foto mereka berdua yg sedang dinner, yah pacarku berfoto dengan wanita lain
seolah mereka sepasang kekasih yang bahagia, walau aku akui tak semesra fotoku
dengannya dulu, aku tetap CEMBURU!! Dan yang membuat aku shock aku membaca
salah satu statusnya bahwa dy dinyanyikan lagu JANJI SUCI – YovienNuno, Lagu
yang selalu adtra berikan untukku, dan dy juga memberikannya pada wanita itu! Darahku
mendidih, emosiku naik lagi dan kini tak terkontrol.
Aku langsung mengangkat telpon
adtra yang masih terus berbunyi dan
langsung dengan tegas mengatakan :
“Cukup sabar aku yah tra! Aku
sakit disini, pacar aku dan seseorang yg aku cintai dimiliki orang lain!
Kemarin aku bisa terima karna aku yakin kamu masih sayang sama aku dan mencoba
percaya dengan semua cerita kamu! Namun apa yg aku lihat berbeda, foto2 kamu,
kata-kata kamu untuk wanita itu, perlakuan kamu, dan tega-teganya kamu berikan
lagu yang pernah kamu berikan untukku kepada wanita itu!!! Aku melihat ada yg
janggal disana tra!! Aku MUNDUR aja !! aku gak sanggup lagi !!”kataku
berapi-api.
“Bi, please jangan giniin aku,
memang aku pernah berfoto dengannya, tapi dy yg paksa bi, dan aku nyanyiin lagu
itu gak seperti yang kamu bayangkan, kamu liatkan gak ada mesra-mesranya sama
sekali, mohon aku jangan giniin aku, aku udah cukup pusing dengan semua ini”
adtra mencoba setenang mungkin menjawab emosiku.
“Aku korbannya disini tra, aku
yg tersakiti karna semua sandiwara ini! Kamu enak dicintai oleh 2orang wanita,
sedangkan aku! Jujur aku gak anggup tra!!” emosi dan airmataku tak terbendung
lagi kali ini.
“Kamu percaya akukan bi, mohon
aku jangan seperti ini, bersabarlah, biarkan aku selesaikan semua, bukan gak
capek aku seperti ini bi, lelah juga aku, aku gak suka sama dy tapi aku harus
dekat-dekat dy, harus selalu menampakkan kalo aku tu sayang sama dy, lebih
sakit buat aku bohongi perasaan sendiri bi, ditambah lagi dengan kamu yang
seperti ini, bisa gila aku lama-lama, please bi mohon jangan begini,
bersabarlah dan tunggu aku selesaikan semua ini..” adtrapun mulai mencoba
meluluhkanku kembali.
“Mau sampai kapan aku menunggu
tra? Udah 2minggu lebih dan gak selesai2
juga!”
“Kalau aku bisa bi, hari
inipun selesai semua ini, aku capek juga bi, aku juga gak mau nyakitin kamu
lebih lama lagi, kemarin kamu bisa, nyaman banget aku lihat kamu kemarin, tapi
mengapa tiba-tiba sekarang jadi seperti ini, percaya sama aku bi..” terdengar ucapan
kelelahan dan kepanikan dr adtra disana.
“Jika kamu ada diposisi aku
apa kamu bisa terima? Kamu terima jika aku bersama pria lain?” kini aku
memberikan pertanyaan yg bisa memilihku mengambil keputusan.
“Aku gak bisa! Jangan samakan
aku sama kamu bi, kita beda, kamu pasti kuat, aku gak akan sanggup seperti itu,
dan aku juga gak ingin seperti ini..” jawaban adtra membuatku muak!! Aku tau
apa yg harus aku lakukan kini.
“Aku gak sanggup lagi tra, aku
gak nyangka akan sesakit ini, kemarin aku begitu bahagia kamu kembali, aku
selalu yakin kamu masih mencintaiku dan akan kembali, dan disaat kamu kembali
aku percaya bahwa feelingku sama kamu tak akan pernah salah, namun sekarang
feeling itu berubah, aku mulai takut kamu dekat-dekat dy, aku takut dy juga
perlahan-lahan mencuri hati kamu, kita masing-masing aja tra jalani hidup
sekarang” airmataku banjir saat itu juga.
“Jangan seperti itu bi,
sekarang kamu tunggu aku, sebentar lagi habis antarin dy aku akan kerumah kamu,
aku cari masalah dulu sama dy, kamu tunggu aku yah” pinta adtra memelas, aku
sedih harus seperti ini, aku juga kasihan harus menyiksa adtra seperti ini,
mungkin memang aku harus pergi.
“Udahlah tra, gak perlu, kamu
gak akan temui aku dirumah, kamu juga nanti kuliahkan, urus aja urusan kamu,
kita bersama kini hanya saling menyakiti, aku nyerah!!” kataku terisak-isak,
periiiiihh harus melepaskannya.
Terdengar adtra berbicara
kembali ditelpon, namun aku sudah tak sanggup lagi dan segera menutup telpon.
Aku menangis sejadi-jadinya. Aku kesal pada keadaan, aku kesal pada adtra yang
tak bisa tegas dan memperjuangkan cintanya, dan aku kesal melihat keegoisanku
dan terlalu menginginkan adtra.
Adtra mengirim SMS kepadaku
“Kalo kamu cinta aku, tunggu aku” dan aku membalas.
“Maaf tra sudah terlalu sabar
dan lama aku menunggu” send...
“Gak ada cerita habis
kesabaran, saat inilah cinta kita diuji” balasan adtra dan aku tak mampu
membalasnya lagi. Sekali lagi adtra mengirim sms.
“Tersiksa juga aku seperti
ini, bukan kamu aja, lelah...” sms ini membuatku menangis seperih-perihnya,
mengapa harus serumit dan sesakit ini hubungan kami, apa kami memang tidak
ditakdirkan untuk bersama, logikaku mengatakan aku harus pergi, kami bersama
hanya akan saling menyakiti.
B E R S A M B U N G
Tweeps :*
Tekad ku sudah bulat untuk lari
dr semua sandiwara ini, aku tak ingin sakit lagi dan aku juga tak ingin
menyiksa adtra lebih jauh lagi, aku percaya lambat laun kami akan terbiasa,
mungkin adtra bisa mencintai wanita itu, yah mungkin saja, aku mengenal adtra,
dy tak akan melakukan sesuatu bila itu tak berkenan dihatinya, dan yg aku lihat
wanita itu mampu mencuri perhatiannya, ntahlah? Apa mungkin setiap hari bersama, saling bermanja-manjaan dan
membutuhkan tidak mampu menimbulkan rasa, aku goyah kali ini. Aku sudah merasa
kehilangan adtra jauh sekali.
Aku membalas BBM seorang teman
pria yg mengajakku dinner malam ini, aku butuh udara segar, dan apa salahnya
jika hanya pergi makan saja, walaupun sejujurnya aku tak ingin pergi, aku
merasa seolah-olah aku mengkhianati adtra.
Malam ini aku pergi bersama
Rasyid, dy mengajakku makan malam di sebuah kafe dikotaku, awalnya agak
canggung untukku harus pergi bersama pria lain ditempat seperti ini, biasanya
aku hanya ketempat seperti ini bersama adtra, aku mencoba menikmati malam ini,
berusaha melepaskan kesedihanku.
Rasyid cukup menghiburku, dy
ramah dan sopan, dy juga sesekali menghiburku dengan rayuan dan gombalan, aku
mencoba tersenyum dan membuat diriku senyaman mungkin malam ini, walau dihatiku
ada perasaan perih karna kejadian sore tadi.
Disaat aku sedang menikmati
makananku handphone ku berdering, Adtra! Hatiku sedih, namun aku tak ingin
menerima panggilnnya, aku terluka dan terlalu kecewa saat itu, dan aku tak
ingin terluka lebih dalam lagi malam ini, 3pangglan tak terjawab muncul dilayar
handphoneku, yah mungkin sebaiknya aku menenangkan diri dulu.
Namun apa yg ku terima malam
harinya justru lebih menyakitkan lagi, aku membuka twitterku, dan aku melihat
twitter adtra dan wanita itu begitu mesra, bukan lagi foto biasa seperti td
siang yg kulihat, tapi sebuah foto yg mesra bak sepasang kekasih yang saling
mencintai, ya Tuhan belum cukupkah semua ini, dengan teganya adtra mulai
mempubliskasikan hubungannya dengan wanita itu!
Adtra benar-benar menyakitiku
saat ini, setega ini dy betindak jauh tanpa sedikitpun mempedulikanku, apa dy
hanya ingin mempermainkanku saja, sungguh aku merasa tertipu, merasa begitu
bodoh, aku menangis didalam kamarku, menyesali ego dan kebodohanku, secepat ini
tuhan memberikan jawaban untukku, adtra kelewatan...
Dalam kesedihanku ada
seseorang pria yang menemaniku, Rasyid, dy mengabariku, memberikanku perhatian,
dan mencoba menarik perhatianku, aku rapuh seketika saat itu.
Bagaimana
mungkin kamu bisa menyakitiku sedalam ini, sementara aku selalu memberikan maaf
untukmu? Mengapa begitu mudah kamu menyakiti hati ini? Apa ini semua hanya
permainan untukmu? Kamu yang paling aku cintai, aku sayangi, aku yakini untuk
mejadi masa depanku malah menyakitiku, dimana letak hatimu sesungguhnya??
Paginya akhirnya aku baru bisa
tertidur dengan perasaan hampa dan karna kelelahan menangis...
***
Sudah 3hari sejak keputusanku
benar-benar berpisah dengan adtra, dan sejak saat itu juga adtra tak pernah
lagi menghubungiku, dy malah asik bermesraan dengan wanita itu. Aku tak tau
apakah semua ini sengaja dy lakukan untuk menyakitiku, aku hanya bisa diam
menikmati sandiwara itu.
Beberapa hari tanpa adtra aku
ditemani oleh rasyid, dy selalu mengajakku bertemu, jalan2, dan dy mulai ingin
mengenal duniaku, dengan perasaan hampa aku mengiyakannya untuk mengobati
kekosongan hatiku.
Setiap hari aku pergi
berkumpul dengan orang-orang terdekatku, sepupuku, adek-adekku dan
teman-temanku, kami bercanda-canda disana. Kami punya tempat favorit untuk
berkumpul, kami nyaman disana, sudah seperti keluarga sendiri, terlebih Uwak
(panggilan kami kepada pemilik kafe) sudah seperti orangtua sendiri buat kami.
Uwak selalu menjadi penyemangat aku dan tempatku mencurahkan isi hati, saat aku
galau dylah satu-satunya tempatku mengadu, terlebih lagi disana ramai teman-teman
dan adek-adekku yang juga hampir setiap hari kesana. Dan disanalah tempat yang
nyaman untuk kami berkumpul dan bercanda ria.
Seperti malam ini, entah
mengapa aku mengajak Rasyid kesana, aku ingin berkumpul dan bercanda-canda
disana, dan malam ini aku dan rasyid tlah berjanji untuk keluar. Aku
memperkenalkan rasyid pada uwak dan teman-temanku disana. Mereka menyambut
ramah, walaupun ada kebingungan yg mereka rasakan saat aku membawanya, berbagai
pertanyaan muncul dibenak mereka, yah wajar saja karna selama ini hanya adtra
pria yang pernah aku bawa kesana. Aku mengatakan pada uwak bahwa lelaki ini tak
lebih dari teman, mengingat hubunganku yang telah benar-benar hancur bersama
adtra, apa salahnya aku berteman dengan siapapun sekarang. Dan uwak harap maklum
dengan semua itu.
Kini aku benar-benar pasrah
pada hubunganku dan adtra, padahal sbentar lagi kami akan memasuki Anniversary
2th, aku sedih harus seperti ini, jnjinya untuk mengajakku liburan kandas
sudah, terkadang aku berfikir mengapa aku harus memarahinya sore itu? Mengapa
aku malah putus asa saat ini? Bukankah bila aku mengalah sebentar semua ini
akan baik-baik saja? Namun aku tersadar bahwa kenyataan yg aku hadapi
berbanding terbalik, hubungannya dengan wanita itu tak seperti yang aku
bayangkan, mereka begitu dekat, begitu mesra dan setiap hari saling bertemu,
dan itu semua aku ketahui karna aku mengambil keputusan ini, terbongkar sudah,
tegaaa....
Malam ini aku telponan sama
Rasyid, bercanda-canda, saling memuji, hhhmm yah aku tau rasyid tertarik padaku,
setiap saat dy ingin bertemu denganku, perhatiannya, cara dy memperlakukanku
dan memanjakanku, aku bingung harus bagaimana, karna sampai saat ini tak
terpikirkan olehku untuk memulai hubungan baru.
Rasyid berusaha memasuki duniaku, mengenal
orang-orang terdekatku, beramah tamah sama mereka, dan berusaha mencuri
perhatianku, semakin hari semakin terasa olehku dy ingin mengikatku, bahkan dy
mulai menyusuliku kemana aku pergi. Dan hasil dari semua itu membuat aku risih,
yah aku risih diperlakukan seperti ini oleh seseorang yg tak lebih hanya aku
anggap teman.
Rasyid mulai memanjakanku
dengan buaian kata-kata, memberikan apa yg aku butuhkan tanpa perlu aku minta,
dan dy menjanjikan pekerjaan untukku di salah satu Bank tempat dy pernah
bekerja dulu, dy kenal dengan PinCab nya, aku tak tau bagaimana harus
menghadapi ini semua.
Setiap hari aku berusaha
menyibukkan diriku, mencoba melupakan adtra dan menghindar dari rasyid, aku tak
ingin terlalu jauh nantinya, yah sebelum dy benar-benar mengutarakan perasaannya
dan sebelum aku terlanjur memberikan harapan terlalu jauh padanya.
Aku mulai menyadari bahwa
mungkin inilah yang pernah adtra rasakan bersama wanita itu, inilah sakit dan
lelah yg adtra harus jalani saat bersama wanita itu. Aku mulai menyesali
keegoisanku dan merasa bersalah karna tidak mempercayai adtra, walaupun jujur
saja adtra tetap menyakitiku dalam hal ini.
***
Aku mulai merasakan kehilangan,
aku merasa tersiksa dengan keadaan ini, tiap saat aku memikirkannya,
merindukannya, berharap keajaiban akan terjadi, dan aku berharap masi bisa
merayakan anniversary 2th ini bersamanya, berliburan dan memulai lembaran cinta
baru bersamanya.
Pedih hati ini saat melihat
kemesraannya dengan wanita itu, apakah dy mulai mencintai wanita itu? Mereka
begitu mesra akhir-akhir ni, seperti insan yang sedang dimabuk asmara, aku
hanya bisa diam dan menunggu, aku yakin jika dy mencintaiku dy akan
mendatangiku kembali.
Sehari-sehari aku beraktivitas
seperti biasa, bergaul, berkumpul dan bercanda-canda dengan teman-temanku, namun
saat malamku aku habiskan dengan mengenangnya, hal itu tak mampu aku hilangkan
dari pikiranku, dy begitu aku rindukan, janji itu selalu aku impikan, tak
peduli berapa banyak orang yang menghujatku karna masih mengharapkannya, aku
abaikan pria-pria lain yang banyak merayuku dan mencoba merebut hatiku, semua
tak aku pedulikan, aku hanya menunggu dan terus menunggu hari itu tiba, dan aku
mulai menyiksa diriku sendiri.
Hari ini aku sedih, aku begitu
merindukannya, aku ingin mendengar suaranya, sudah hampir 2minggu aku
kehilangannya, aku ingin tau apakah hatinya masih menjadi milikku, aku mulai
melakukan kebodohan, aku menelponnya, namun aku biarkan telpon itu terangkat
tanpa mendengarkannya, seolah salah pencet olehku, dy mengangkatnya, dan telpon
itu mati setelah 44detik, ya tuhan aku rindu :”(
Sore harinya aku menemani
sepupuku kerumah dosennya untuk bimbingan proposal, dan dalam perjalanan,
wanita itu menelponku, Aku tersentak dan seketika aku mengangkat telpon itu,
“Yaa Hallo?” jawabku.
“Hallo riza, ini aku pacarnya
adtra, bener td kamu menelpon adtra?” wanita itu bertanya. Oh shit!! Wanita
itukah yang mengangkatnya tadi? Aku mencoba menjawab sebisaku.
“hhmm,, kapan yah? Gak ada deh
kayaknya” aku mengelak sebisaku.
“Tadi soalnya aku lihat ada
panggilan masuk dari kamu, jadi aku angkat” dy menjelaskan.
“Serius? Sumpah deh gak tau,
kapan yah? Kayaknya gak pernah deh ngabarin adil lagi, salah pencet jangan2”
“Yah, emang sih kamu gak
ngomong, mungkin salah pencet atau adtra ada ganggu kamu lagi, dan ada permainan2
lagi di belakangku? Jujur aja” wanita ini mulai mengintrogasiku, geram sekali
rasanya saat itu, ingin rasanya aku menceritakan semuanya pada wanita itu,
namun aku tak sanggup, entah mengapa untuk menyakiti hal yang berhubungan sama
adil tak pernah ingin ku lakukan.
“Ohh tenang aja, kami udah
lama kok gak ada komunikasi, mungkin salah pencet, maaf yah, ini kamu lagi sama
dy?” aku menjawab sebisaku.
“ohh gitu yah, iya ini aku
lagi sama dy, ni dy disamping aku” jawab wanita itu dengan nada yang ntahlah,
membuatku muak.
“lagi sama dy yah, bisa kasi
handphonenya sebentar sama dy, ada yg mau biyan tanyain” aku nekat meminta izin
berbicara dengan adtra, Adtraku...
“Okey, ni dy mau ngomong sama
kamu yank” wanita itu dengan sok mesra memberikan handphonenya kepada adtra,
cuuiiiihhh ingin sekali rasanya aku meludahinya jika aku ketemu.
“Hhmm,, “ adtra menyahut saat
itu. Ohh tuhan, suara inilah yang aku rindukan setiap malam, aku mencoba
berbicara biasa kepadanya, aku hanya ingin mendengar suaranya.
“Hallo tra, bener td aku
telpon kamu?” pertanyaan itu yg awalnya aku katakan.
“Iya katanya, aku gak tau, dy
yg angkat tadi, salah pencet mungkin” ada getaran yang aku rasakan di suaranya,
ntah itu hanya perasaanku atau ntahlah.
“Ohh, maaf yah, bilang maaf jg
sama cewek kamu, aku mau nanya tentang Kampus, SP kapan yah mulainya” aku
mencari pertanyaan dan memang aku juga membutuhkan info ini, walaupun
sebenarnya aku bisa saja mencari info sendiri.
“Kurang tau juga, mei klo gak
salah, ntarlh aku lihat..... bla bla bla” aku tak terlalu mendengarkan apa yg
dikatakannya, aku hanya rindu suara ini.
“Oh yalah, okey deh klo gitu,
lanjutkan perjalanannya, maaf yah, moga langgeng sama dy.
“Iya...” hanya itu jawaban yg
aku dengar dan aku segera menutup telponnya.
Periiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiihhhh,
kehilangan ini semakin dalam aku rasakan T,T
Malamnya aku putuskan menerima
ajakan rasyid untuk bertemu, dy mngajakku nonton, namun aku mengelaknya dengan
berbagai alasan, belum ingin rasanya aku berada di keramaian bersama lelaki
lain, terakhir nonton aku bersama adtra, dan sejak saat itu tak pernah lagi aku
kesana. Aku mengajaknya untuk berjumpa di kafe uwak, aku ingin bermain-main
disana, sambil membawa laptop untuk bermain-main disana. Dan lebih tepatnya
mengalihkan perhatianku pada rasyid yang jujur saja bila didekatnya aku
merasakan risih, perhatiannya membuat
muak.
Ntah mengapa perasaanku gak
enak malam ini, aku merasakan akan terjadi sesuatu, pikiranku gak tenang, aku
membiarkan rasyid bermain domino dengan teman-teman cowokku disana, dan aku
mengalihkan perhatianku bermain laptop, beruntung sekali rasanya aku membawa
laptop ini, jadi aku gak harus fokus layani rasyid, disaat dy bermain sering
kali dy tertangkap basah memperhatikanku, bahkan kadang tanpa sadar dy ditegur
sama temanku, “Jangan diperhatiin terus byan tu, gak bakalan hilang kok dy” aku
tertawa mendengar gurauan temanku itu, lagian aneh sih, kayak aku bakal lari
aja, padahal memang sih aku mulai gak tenang disana, namun aku mencoba tuk
biasa.
Dan apa yang aku rasakan
terjadi, feeling ini benar, Adrta lewat kafe itu dengan moge nya, aku hapal
sekali suara mogenya itu, yah dy hanya lewat memang, dan teman-teman yang lain
juga memperhatikannya, kami saling memberi kode, aku mulai resah, aku berusaha
tak menampakkan keresahanku pada rasyid, kenapa tiba-tiba adtra melewti kafe
ini, apa dy mencariku, ntahlah...
Aku memfokuskan diriku pada
laptop, berusaha setenang mungkin, tapi entah mengapa hatiku tambah gak
keru-keruan, apa yang akan terjadi? Beberapa saat kemudian aku melihat sebuah
mobil berhenti tak jauh dr kafe itu seperti mengitai, aku memperhatikannya dan
OMG itu mobil Bunda Adtra, apakah adtra mencariku, aku kebingungan, melirik ke
arah uwak yg paham kegelisahanku, dan tak lama kemudian mobil itu berlalu, ada
apa ini sebenarnya? Aku tak mengerti apa yg terjadi, aku rinduuuuu.... :’(
Aku mulai gelisah, gak tenang
mau ngapa2in, laptoppun ku matikan, pikiranku melayang-layang ntah kemana,
ingin sekali rasanya aku menghampiri dan menghubungi adtra, namun aku tak mampu
melakukannya, mengapa harus seperti ini, dy datang dan pergi sesuka hatinya,
apa dy masih mengharapkanku? Apa karna kejadian aku menelponnya kemarin
membuatnya merindukanku, ntahlah...
Aku memainkan twitterku, aku
membuka twitter adrta dan hatiku langsung perih seketika melihat apa yang
tertulis disana, dy ingin mempertemukan wanita itu dengan Bunda, Ya Tuhan apa
lagi ini? Apa mereka menjalin hubungan serius? Sampai sejauh ini adtra
melangkah, aku langsung masuk kerumah uwak dan menelpon adtra, aku butuh jawaban
dari semua ini.
“Hallo” Jawab adtra dari sana.
“Tra lagi dimana kamu? Tadi
kamu lewat kafe uwak yah?” aku langsung bertanya.
“ni lagi dirumah sakit, caca
sakit, ya tadi aku lewat sana lihat kamu” jawabnya terus terang.
“Sekarang ni kita bagaimana?
Kamu benar-benar udah lupain aku? Kayaknya kamu serius jalani hubungan dngan
wanita itu, sampai mau kamu ketemuin dengan bunda, apa kamu udah mulai sayang
sama dy tra?”
“Iya mau gimana lag, kamu juga
udah punya pacarkan? Aku coba jalani serius, aku coba sayang sama dy”
jawabannya membuatku down, secepat dan semudah inikah?
“Siapa yang bilang aku punya
pacar tra? Aku nunggin kamu smpai saat ini, aku kira kamu bakalan selesain
semuanya dan datangi aku sebelum anniv 2th ini, rupanya salah aku berharap” aku
ngomong dengan mengebu-ngebu, jujur atas perasaanku, pikiranku kalut.
“Udahlah, kamu udah punya
pacar, kita coba aja jalani masing-masing, itu tadi rasyidkan?” nada suara
pertanyaan adtra meninggi, apakah dy cemburu?
“dy bukan pacar aku tra, kamu
yang punya pacar, dy gak ada arti apa-apa untuk aku!” aku mulai terisak.
“Ah udahlah, gak usah dibahas,
tut tut tut...” adtra memutuskan telpon
Ya Tuhan, aku menelponnya
berulang-ulang kali dan kali ini dy tak mengangkatnya, aku merasa benar-benar
kehilangan adtra kini, sudah tak ada harapan lagi dalam hubungan kami, dy
selalu bertindak jauh saat emosi menguasainya. Aku menangis tersedu-sedu. Aku
mengirimkannya sms.
“Berarti
memang benar2 udah finish yah tra, aku kira kamu bakalan dtangi ku dan
selesaiin semuanya, kemudian penuhi janji aku tuk liburan bersama, ternyata
salah ku berharap selama ini, doain ini yang terbaik untuk kita tra, aku
berhenti berharap, salam sama semua keluarga kamu” send...
“Ingat yang apa yang kamu
bilang terakhir kalinya” balasan adtra. Dan akhirnya sms itu berakhir pada
pertengkaran, dimana adtra menyalahkanku karna aku punya pacar, sedangkan aku
menyalahkannya karna dy mengkhianati aku dan memberikan harapan palsu kepadaku,
terlebih lagi dy selalu menuduhkan hal-hal yang tak pernah aku lakukan, aku
tegaskan padanya aku gak punya pacar dan aku masih menunggunya.
Tangisanku pecah seketika, air
mataku mengalir dengan derasnya, pilu sekali hati ini, aku telah kehilangannya,
adtra meninggalkanku, adtra telah benar-benar diculik oleh wanita itu. Aku merasa
gagal dan sia-sia, pengorbananku tak dihargainy sama sekli, dy hanya terus
menyakitiku dan membuatku berharap.
B E R S A M B U N G Tweeps :*